WELCOME IN MY BLOG (ˆ⌣ˆ)

welcome ..!!
so sorry if still there are many errors n shortcoming..

Mengenai Saya

Foto saya
simple, I'm cheerfull..!

MY FAVORIT (real..! created my self.. don't claim okay)

karya teman baik ku, sebut aja 'nitari telamana' ^_^

KASIH TAK TERBALAS

Hari ini aku akan melangkahkan kaki ku ke bangku baru dan kelas baru. Sekarang aku kelas XI, aku mendapat jusan IPA. Hal yang selalu kuinginkan. Aku termasuk anak yang tidak aktif untuk bicara, aku terlalu takut melukai perasaan orang lain.
“hy, Ta.” Panggil teman baikku , pury.
“hy, Ry!” jawabku…
Oia, namaku Nita Maulia. Biasanya aku dipanggil Nita atau Lia. Hanya orang-orang tertentu yang memanggilku, “Lia”. Salaha satunya,,,,,
Cowok chuby yang duduk di sana. Dia selalu bersama teman-temannya. Dia adalah salah satu anggota OSIS tahun kemarin dan tahun ini dia terpilih lagi. Mungkin karna dia bisa berbaur dengan yang lain.
“uda jangan di liatin terus. Nanti kamu suka loh.” Ejek Pury.
“ihhh,,, apaan si… Kusuma tu hanya temanku.” Ucapku pelan. “lagian dia juga tidak kenal aku, ya udalah. Aku mau duduk. Capek berdiri terus.” Ucapku berlalu.
***

“huft,, uda jam segini. Pasti dia lagi nonton TV. Sms dia deh.” Ucapku penuh semangat.
Aku akan menceritakan kejadian yang membuatku kesal pada teman curhatku, dia adalah pria yang ku suka. Dia adalah teman sekelasku, Kusuma Anggara.
To: K. A
‘psti lagi nopi?’

To: Lia
‘begitulah, hehehe.. oia, lu sbnrnya siapa si?’

To: K. A
‘akan ada saatnya lu tau gw. Mungkin saat ultha gue yg ke 16. J’

To: Lia
‘ok!’

To: K. A
‘loe suka duren?’

To: Lia
‘ngga, gue pling ga suka duren. hehehe’

To: K. A
‘hmmm, sama donk. Gue juga ga suka. Ok deh, besok lnjut lagi. Oia, lu uda ngerjain tugas b.ind dri Pa Adi?”

To: Lia
‘memang ada? Gw g ada bku pketnya.’

Yo: K. A
‘lu blm pinjem yah, yauda liat besok ja deh. Malam, kusuma.’

Ini hanya sebagian dari banyaknya sms yang selalu kukirim. Yah, dia selalu menerima pertemanan namun dia akan memilih jika tau sautu hal.
***

“Ta, semalam ko loe ga bales sms gue?” Tanya Pury menyantap makan siangnya. Sekarang adalah jam istirahat.
“gue tidur.” Jawabku bohong, padahal aku asik smsan dengan Kusuma.
“oh,, ya uda ke kelas yuk. Gue belum ngerjain bahasa.”
Aku hanya berdiri namun pandangan mataku selalu menangkap pria chuby yang ada di ujung.
“loe suka kusuma?” Tanya Pury mengagetkanku.
“ng,,, ng,,, ngga ko.” Jawabku terbeta-bata memegang hp dan wajah yang mulai memerah.
“loe pasti suka dia, tapi Ta. Dia itu dingin banget. Lagian yah, banyak ade kelas yang ngejar dia. Memang apa sih bagusnya dia?” jelas Pury panjang lebar.
“dia memiliki karisma tersendiri.” Ucapku tanpa sadar dan langsung meninggalkan Pury.
***

“jadi loe beneran suka Kusuma?” Tanya Pury melempar tasnya di atas kasur. Aku hanya mengangguk tanda “ya”. Pury belum percaya seorang Nita yang polos menyukai Kusuma yang dingin dan terkenal sadis.
“sejak kapan loe suka dia?”
“pertama kali ketemu dia. Kalo ga salah pertama kali MOS.”
“what? Itu uda hamper 2 tahun yang lalu.” Ucap Pury tak percaya. Aku hanya mengaguk dan tersenyum sakit.
“kuat jug aloe bertahan, tapi ko bisa?”
“setiap pagi gue ketemu dia terus. Gue ga pernah lepasin pandangan gue dari dia. Dia yang gue suka.” Ucapku sedih karna aku tau cinta yang ku pendam ini tak akan terbalas.
“gue salut sama loe. Loe diam tapi loe punya kejutan besar.”
Aku hanya tersenyum, namun hatiku menangis.
“Kusuma mungkin hanya akan jadi sebuah mimpi yang indah untukku saat ini. Walau sakit, tapi inilah cinta. Tidak bisa ditebak. Cinta ini akan bertahan sampai kapan? Aku juga ngga tau, tapi aku akan tetap mancintainya.”
***

Hari ini adalah hari dimana aku akan merasakan kebahagiaan dan menepati janjiku pada Kusuma. Yah, aku akan membuka jati diriku. Aku tak ingin memiliki hutang janji.
“hari ini saatnya aku menjawab semuanya. Semoga dia tidak akan marah padaku.”
Ku ambil hp ku, “mau apa?” Tanya Puty.
“mau nepatin janji.” Ucapku mengetik sms.

To: K. A
‘aku mau tpatin janji aku. Hari ini adalah hari ultah ku. Aku Nita Maulia. Teman sekelasmu.’

Sejak sms itu terkirim sikapnya tak bisa ditebak, sekarang dia lebih acuh. Jarang membalas sms, pikiran positif selalu ku tanamkan dalam otakku, “dia sibuk, dia ga ada pulsa atau dia lagi les.”
***

“hy, Ta!” panggil Tina.
“hy, Na.”
“loe ko bengong aja?” tanyanya padaku.
“lagi suntuk mom,” jawabku.. Tina adalah salah satu teman yang sayang sama aku, dia memiliki sikap keibuan setiap aku manja.
“kenapa? Loe ada masalah?”
Aku pun menceritakan semuanya, dari aku suka sama Kusuma hingga belakangan ini aku sering smsan dengannya dan dia sudah tau aku adalaa Nita Maulia.
“kenapa loe ga sms dia aja, tapi loe ga minta balesan. Loe hanya ingin bikin hati loe lega dan loe bisa tenang.” Usulnya.
Aku pun mengirim pesan singkat kepadanya, denagan hati yang ga karuan. Aku hanya berfikir ini akan melegakan.

To: K. A
‘sebelumnya, gue ga minta blsn loe. Gue hnya ingin ngungkapin isi hati gue yang uda 2 tahun gue tahan. Gue suka loe dari MOS. Sekali lagi gue ga berharap balesan, gue hanya ingin menyampaikan hal yang gue rasain selama ini ke loe.’

Sejak sms itu terkirim, aku tak pernah lagi mendapat sms balasan dari dia. Sikapnya semakin dingin. Entah apa yang dia pikirkan. Aku hanya berharap dia tak mencapku jelek. Ini adalah jawaban hati ku saat aku mengirim sms waktu itu.

Hingga kelas XII aku tak perna bertegur sapa walau dia duduk di depanku. Yah, karna temanku yang meminta mau apalagi dan memang tidak ada tempat lagi. Tak mungkin aku duduk di belakang. Aku terlalu kecil dan mataku sudah bermasalah.

Ujian praktek, aku satu kelompok drama bersamanya. Hanya di situ aku dekat dengannya. Bukan dekat arti akrab, kami dekat hanya bertemu intens dan tak perna bicara. Hingga suatu hal membuatnya menjawab dan bicara.

Saat itu aku dan Tina sedang menghitung anggota drama, dan dengan santai dan memegang BB nya menjawab hal yag kami bingungkan.
Saat satu naska drama tak bisa di copy, hanya aku yang tau. Hanya beberapa menit dan penuh kekesalan. Entah dia kesal denganku atau naska yang tidak bisa di copy. Hati ku menangis, ini sangat tidak adil. Aku bukan orang yang hanya bisa diam, aku bisa sakit merasakan itu.

Saat kami Ujian Nasional, itu adalah salah satu momen yang telah meredupkan emosinya. Karnya kami focus ke Ujian Nasional. Dekat, namun tak pernah bicara dan akrab seperti yang yain.

Hingga saat ini, aku tak pernah mengetahui isi hatinya. Mungkin dia tidak menyukaiku…

Mungkin sekarang 4 tahun aku menyimpan rasa itu. Aku masih bertahan hingga saat ini. Tak ada yang bisa menghentikan rasa kasih ini untuknya…
Beberapa hari yang lalu kami bertemu di pemakaman teman kami. Temanku yang tau aku suka pada Kusuma walau aku tak pernah memberikannya.

Yah,,, mungkin ini belum ending dari segalahnya. Aku masih bisa melanjutkan hidup walu cinta ini masih ada sampai sekarang. Rasa sayang yang ku berikan kepada Kusuma adalah KASIH TAK TERBALAS.

Sampai saat ini aku masi sayang dan mencintai Kusuma.
***

****ENDING OR NOT ENDING*****